WARTASENKOM | JAKARTA - Gedung Thamrin Nine Complex (gedung UOB), merilis kronologis kejadian banjir yang mengurung empat orang di dalam basement. Dua diantaranya meninggal dan dua selamat. Hingga kini, petugas Pemadam Kebakaran masih melakukan penyedotan air di basement yang iperkirakan memakan waktu dua sampai tiga hari ke depan.
Berikut ini kronologis peristiwa naas tersebut:
Kamis, 17 Januari 2013, pukul 07.00 pihak pengelola gedung melakukan monitoring di sekitar kompleks gedung Thamrin Nine sehubungan dengan tergenangnya Jalan Teluk Betung dan Jalan Batu Raja, Jakarta Pusat.
Melihat curah yang tinggi, pada pukul 08.00, pengelola gedung memasang kantong-kantong pasir atau tanggul di pintu-pintu strategis menuju basement 1 sesuai rencana pencegahan.
Pukul 09.30 pihak pengelola melakukan pengumuman kepada semua penghuni gedung untuk melakukan evakuasi.
Pukul 10.45 tanggul-tanggul gedung yang dipasang hanyut karena datangnya air yang sangat deras secara tiba-tiba.
Pukul 13.30, basement 1 tertutup air setinggi 3 meter. Ada empat orang terperangkap di dalam basement.
Kemudian, pihak Badan SAR Nasional, TNI Angkatan Laut, Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana yang didalamnya termasuk Rescue Senkom, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, dan Polisi melakukan evakuasi.
Jumat (18/1), sekitar pukul 07.00 ditemukan korban Tri Susanto, pekerjaan Teknisi, dalam keadaan selamat. Pukul 23.00, Tito Fitrianto, pekerjaan Teknisi, juga ditemukan dalam keadaan selamat
Esok hari, Sabtu (19/1) sekitar pukul 06.30, korban Abdul Arif Bagus, pekerjaan Cleaning Service, ditemukan meninggal dunia di basement 1. Haridianto Eko, pekerjaan Cleaning Service, ditemukan meninggal dunia di basement 1 pukul 16.00.
Selanjutnya, evakuasi dihentikan karena tak ada data atau laporan orang hilang. Namun, pihak Pemadam Kebakaran masih melakukan penyedotan air hingga saat ini. Diperkirakan memakan waktu dua sampai tiga hari ke depan.
Mabes Polri membuka Posko Pengaduan Orang Hilang di Lobi Thamrin Nine Complex dengan enam orang tenaga ahli, dipimpin oleh Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri, Kombes Pol Anton Castilani. (L)
Berikut ini kronologis peristiwa naas tersebut:
Kamis, 17 Januari 2013, pukul 07.00 pihak pengelola gedung melakukan monitoring di sekitar kompleks gedung Thamrin Nine sehubungan dengan tergenangnya Jalan Teluk Betung dan Jalan Batu Raja, Jakarta Pusat.
Melihat curah yang tinggi, pada pukul 08.00, pengelola gedung memasang kantong-kantong pasir atau tanggul di pintu-pintu strategis menuju basement 1 sesuai rencana pencegahan.
Pukul 09.30 pihak pengelola melakukan pengumuman kepada semua penghuni gedung untuk melakukan evakuasi.
Pukul 10.45 tanggul-tanggul gedung yang dipasang hanyut karena datangnya air yang sangat deras secara tiba-tiba.
Pukul 13.30, basement 1 tertutup air setinggi 3 meter. Ada empat orang terperangkap di dalam basement.
Kemudian, pihak Badan SAR Nasional, TNI Angkatan Laut, Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana yang didalamnya termasuk Rescue Senkom, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, dan Polisi melakukan evakuasi.
Jumat (18/1), sekitar pukul 07.00 ditemukan korban Tri Susanto, pekerjaan Teknisi, dalam keadaan selamat. Pukul 23.00, Tito Fitrianto, pekerjaan Teknisi, juga ditemukan dalam keadaan selamat
Esok hari, Sabtu (19/1) sekitar pukul 06.30, korban Abdul Arif Bagus, pekerjaan Cleaning Service, ditemukan meninggal dunia di basement 1. Haridianto Eko, pekerjaan Cleaning Service, ditemukan meninggal dunia di basement 1 pukul 16.00.
Selanjutnya, evakuasi dihentikan karena tak ada data atau laporan orang hilang. Namun, pihak Pemadam Kebakaran masih melakukan penyedotan air hingga saat ini. Diperkirakan memakan waktu dua sampai tiga hari ke depan.
Mabes Polri membuka Posko Pengaduan Orang Hilang di Lobi Thamrin Nine Complex dengan enam orang tenaga ahli, dipimpin oleh Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri, Kombes Pol Anton Castilani. (L)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar