WARTASENKOM | Semarang - Penanganan bencana memerlukan kecepatan dan ketepatan informasi. Untuk itu sarana komunikasi merupakan unsur utama yang mendapat perhatian.
"Maka di posko bencana yang utama itu sarana komunikasi, dan agar dapat bereaksi cepat terhadap bencana, di sini harus ada data bencana alam di seluruh Jateng," kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo saat meninjau pusat pengendalian operasi (Pusdalop) Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Jateng di Jalan Imam Bonjol Semarang, Selasa (12/2).
Gubernur menyatakan, Pusdalop tak ubahnya sebagai posko yang ada di satuan militer. Posko tersebut harus siaga setiap waktu, baik dalam meneruskan informasi maupun bereaksi cepat untuk memberikan bantuan.
Gubernur melanjutkan, kelengkapan data mutlak diperlukan untuk memahami kerakateristik bencana yang muncul di suatu daerah. Sehingga, ketika terjadi bencana alam maka akan terdekteksi secara cepat lokasi serta langkah penanganannya. Peralatan lain juga harus disiagakan di Pusdalop tersebut, mulai dari transportasi, logistik dan petugas.
"Petugas harus standby selalu siaga memonitor bencana. Di setiap daerah, karakter bencananya berbeda, sehingga perlu ada catatannya. Kalau longsor itu daerah mana saja, banjir mana saja. Sehingga ketika ada bencana bisa langsung tanggap," tegasnya.
Dalam tinjauan tersebut gubernur memeriksa berbagai kesiapan peralatan, perlengkapan serta logistik untuk penanganan bencana alam. Gubernur juga sempat meninjau ruang krisis bencana yang di dalamnya terdapat peralatan untuk memantau peristiwa-peristiwa bencana di berbagai daerah melalui satelit. (sm)
"Maka di posko bencana yang utama itu sarana komunikasi, dan agar dapat bereaksi cepat terhadap bencana, di sini harus ada data bencana alam di seluruh Jateng," kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo saat meninjau pusat pengendalian operasi (Pusdalop) Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Jateng di Jalan Imam Bonjol Semarang, Selasa (12/2).
Gubernur menyatakan, Pusdalop tak ubahnya sebagai posko yang ada di satuan militer. Posko tersebut harus siaga setiap waktu, baik dalam meneruskan informasi maupun bereaksi cepat untuk memberikan bantuan.
Gubernur melanjutkan, kelengkapan data mutlak diperlukan untuk memahami kerakateristik bencana yang muncul di suatu daerah. Sehingga, ketika terjadi bencana alam maka akan terdekteksi secara cepat lokasi serta langkah penanganannya. Peralatan lain juga harus disiagakan di Pusdalop tersebut, mulai dari transportasi, logistik dan petugas.
"Petugas harus standby selalu siaga memonitor bencana. Di setiap daerah, karakter bencananya berbeda, sehingga perlu ada catatannya. Kalau longsor itu daerah mana saja, banjir mana saja. Sehingga ketika ada bencana bisa langsung tanggap," tegasnya.
Dalam tinjauan tersebut gubernur memeriksa berbagai kesiapan peralatan, perlengkapan serta logistik untuk penanganan bencana alam. Gubernur juga sempat meninjau ruang krisis bencana yang di dalamnya terdapat peralatan untuk memantau peristiwa-peristiwa bencana di berbagai daerah melalui satelit. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar